Hasil Rapat umum pemegang saham (RUPS) bank bjb telah memutuskan untuk memberhentikan Ahmad Irfan sebagai Direktur Utama. Posisinya untuk Sementara waktu dirangkap oleh Agus Mulyana yang juga menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Agus Mulyana.
Usia mengikuti RUPS yang digelar di Hotel Grand Hyat Bandung (11/12), Ahmad Irfan mengatakan rasa terimakasih atas kepercayaan pemegang saham dalam kepemimpinannya di bank bjb.
“Saya sangat berterima kasih untuk kerjasamanya selama ini. 4 tahun saya lalui bersama bank bjb senantiasa mencetak kinerja yang membanggakan. Saya bersyukur melepas bank bjb dalam keadaan baik,” ujarnya.

Meskipun ia diperbolehkan untuk mengikuti seleksi fit and proper test dengan tantangan baru bank bjb yang menekankan kepada pembangunan daerah di sektor mikro, ia mengaku belum mengetahui apakah akan ambil bagian atau tidak.
“Saya belum tahu apakah akn ikut atau tidak,”pungkasnya.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Irfan, bank bjb terus mencetak kinerja yang tumbuh. Terakhir, pada triwulan III tahun 2018 bank bjb sudah membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun atau mengalami pertumbuhan 25,4 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year on year / y-o-y).
Dari sisi penyaluran kredit bank bjb telah menyalurkan kredit sebesar Rp74,6 triliun dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan / NPL) yang sangat kecil yaitu di level 1,58 persen. NPL bank bjb dinyatakan sangat rendah dibanding rata-rata NPL industri perbankan tanah air yang berada pada level 2,74 persen per Agustus 2018. Sementara itu dar sisi aset, total aset bank bjb saat ini tercatat sebesar Rp114,1 triliun terus mengalami pertumbuhan yang sangat baik. []