Bank kecil menatap optimis kinerjanya di tahun yang dianggap penuh tantangan. Tantangan tersebut antara lain yaitu adanya gelaran pemilihan umum pada April mendatang serta kondisi likuiditas yang diproyeksikan masih akan mengetat.
Namun demikian, sejumlah bank kecil berkategori BUKU I dan BUKU II masih tetap optimis mampu menyalurkan kredit yang baik di tahun ini.
Baca Juga: Bank Century Asetnya Diburu Ke Swiss

Menurut Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra, di tengah ketidakpastian situasi ekonomi tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Namun Henky menyebut, sebagai bank kecil, pihaknya berkeyakinan akan pertumbuhan kredit yang bisa mencapai dua digit.
“Kami tetap optimis dalam tantangan tersebut. kredit kami akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri yang dibidik pemerintah baik itu Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memproyeksikan kredit tahun ini akan tumbuh dua digit,” terang Henky.
Selain itu, bank kecil pada tahun ini juga diprediksi akan mampu mendorong kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) di atas 15 persen. Menurut Henky pihaknya selain membidik kredit yang tumbuh di atas 15 persen, juga membidik pertumbuhan DPK dengan angka yang sama.
“Kami memasang target tidak muluk-muluk, karena kami bercermin pada pencapaian tahun 2018 yang kaami anggap sangat positif,” ujarnya.
Sepanjang tahun 2018, Henki menyebut jika pihaknya sebagai bank kecil berhasil menyalurkan kredit senilai Rp7,23 triliun atau tumbuh 16,05 persen (year on year) dibandingkan posisi tahun 2017 yang hanya Rp6,23 triliun.
“Dari sisi kinerja DPK pada tahun 2018 kami mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,04 persen atau menjadi Rp7,38 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp6,69 triliun,” pungkasnya.
PROYEKSI BANK KECIL LAINNYA
Sementara itu bank kecil lainnya seperti PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) menyatakan akan menjadi semakin ekspansif di tahun ini. di tahun yang penuh tantangan ini, Bank Dinar segera merampungkan proses akuisisi PT Bank Oke Indonesia akan efektif pada tahun ini.
Menurut Direktur Utama Dinar Hendra Lie, dengan adanya akuisisi tersebut maka Bank Dinar akan masuk dalam kelompok bank dengan BUKU II. Untuk target ke depan, lanjutnya, Bank Dinar yang berkategori sebagai bank kecil membidik bisa masuk pada keompok bank BUKU III.
Baca Juga: Laba BTN Tembus Rp3,20 Triliun di 2018
Dengan adanya aksi korporasi tersebut perusahaan akan mulai berfokus pada kegiatan kredit serta menghimpun dana murah semaksimal mungkin Current Accounting and Saving Account (CASA).
“Kita tahun ini fokus terhadap penguatan bisnis lending serta meningkatkan CASA. Untuk target penyaluran kredit pada tahun ini sebesar Rp1,7 triliun dengan komposisi CASA sebesar 20 persen dari DPK,” tutup Hendra Lie. []