WARTABANK.COM, Jakarta – Suharso Monoarfa, Direktur Kementerian Perencanaan Pembangunan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengatakan Indonesia berkomitmen menerapkan kerangka ekonomi biru Asia sebagai salah satu prioritas keberhasilan ekonomi pada 2023.
“Di mana Indonesia sendiri,” lanjutnya sebagai pemimpin ASEAN pada 2023. Menurutnya, kawasan ASEAN memiliki potensi besar dalam ekonomi biru. Hal ini karena lebih dari 66% daratan Asia Tenggara adalah lautan. Luasnya 8,9 juta kilometer persegi, yaitu sekitar 2,5% dari lautan dunia,” kata Suharso dalam pidatonya di Forum Ekonomi Biru ASEAN 2023, secara online beberapa waktu lalu.
Selain itu, tambah Suharso, ada sungai-sungai yang melintasi beberapa negara, seperti Mekong, yang akan digunakan untuk pengembangan ekonomi biru ASEAN.
“Tidak mengherankan, perairan Asia Tenggara menyumbang 15 persen dari perikanan dunia dan mempekerjakan sekitar 625 juta orang di industri terkait,” ujarnya.
Selain itu, Suharso juga mengatakan ekonomi biru dapat menyediakan lapangan kerja, pangan, dan air bagi 400 juta orang rentan di dunia.
“Ini menghasilkan $3-6 triliun per tahun dan sekitar 260 juta pekerjaan untuk ekonomi global,” jelasnya.
Sementara itu Negara Filipina mengajak Indonesia untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi biru, dengan menjalin kerja sama melalui konsep sister island atau pulau bersaudara.
“Kenapa kita tidak memiliki (kerja sama) sister island layaknya sister city, sebagai sebuah strategi baru (dalam pengembangan ekonomi biru)? Kita harus (bekerja sama) membuat sister island,” ucap Duta Besar Filipina untuk ASEAN Hjayceelyn Mancenido Quintana dalam acara UNESCO Global Geoparks Youth Marine Camp di Pulau Kepayang, Belitung, Selasa, 4 Juli 2023.
Hjayceelyn menyadari, sebagai negara yang punya banyak kepulauan, Filipina dan Indonesia memiliki potensi besar terhadap kekayaan laut. Hal inilah yang mendasarinya untuk mendorong kolaborasi Filipina dan Indonesia dalam pemanfaatan ekonomi biru sebagai mesin baru pertumbuhan, melalui konsep sister island.
Apalagi, transisi ke ekonomi biru memberikan peluang untuk mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) masing-masing negara, seiring dengan dukungan terhadap pencapaian berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di ASEAN.
“Dengan cara inilah kita dapat menciptakan (kehidupan yang) damai, lestari, dan sejahtera. Semua ini terinspirasi karena saya datang ke sini, utamanya di Pulau Kepayang ini,” tuturnya. []