WARTABANK.COM, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan upaya transformasi digital. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan hal itu dilakukan seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat karena pandemi Covid-19.
“Kita tahu orang mulai jarang ke (kantor) cabang, mulai jarang ke ATM, jadi kita berubah. Dan kesempatan itu juga kita melakukan proses digitalisasi di banyak hal, termasuk digitalisasi di proses bisnis, di layanan, termasuk layanan digital, model ATM-nya diproses, prosesnya sudah mulai end-to-end digital, dari mulai permohonan sampai keputusan itu mulai pakai digital,” jelasnya Royke.
Royke menjelaskan adaptasi yang dilakukan BNI di antaranya dengan meluncurkan superapp wondr by BNI pada bulan Juli lalu. Kemudian, Royke mengungkapkan BNI dalam waktu dekat akan meluncurkan layanan wholesale banking digital BNI Direct.
Kemudian, Royke mengatakan perangkat-perangkat para pegawai BNI juga diubah menjadi digital. Ini guna memudahkan para pegawai bank pelat merah itu agar pekerjaannya menjadi lebih efisien dan produktif.
Selanjutnya, BNI juga berupaya melalui anorganik digital, yakni dengan mendirikan modal ventura. Di samping itu BNI juga telah mengakuisisi PT Bank Mayora dan mengubahnya menjadi PT Bank Hibank Indonesia (hibank). hibank yang merupakan bank digital itu fokus pada segmen UMKM.
“Kemudian juga di dalam proses transformasi juga di dalam proses-proses yang ada di internal bank juga kita berubah menjadi digital, mau nggak mau supaya lebih efisien, lebih efektif,” tutup Royke. []