Jasa Raharja Bersama Pilar Keselamatan Lalu Lintas Jalan Gelar FKLL Dalam Rangka Menekan Angka Laka di Kabupaten Belu

WARTABANK.COM, Jakarta – Kupang – Dari data yang diperoleh dari Jasa Raharja Cabang NTT, Sampai dengan oktober 2023 telah terjadi kenaikan sebesar 7% jumlah korban kecelakaan di Provinsi NTT dari 1.114 korban menjadi 1.192, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022, yang mayoritas 46,81% merupakan korban di usia muda (0-24 tahun).

Berangkat dari data tersebut, Pilar Keselamatan Lalu Lintas Jalan Kabupaten Belu menggelar Forum Komunikasi Lalu Lintas Jalan di Aula Polres Belu pada rabu (15/11/2023). Kegiatan dihadiri oleh Saverius Pascalish da Santo selaku Pimpinan Forum kali ini dan Petugas Jasa Raharja Kabupaten Belu, IPTU Marthen Luther Petterson selaku Kasat Lantas Polres Belu, Rony Bara Lay perwakilan dari Dispenda Kabupaten Belu, Daud Lay dari Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Helionora P. Vera Fernandez dari Dinas PUPR Kabupaten Lembata dan Fransisco P. Sousa perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup.

“Jasa Raharja selaku Asuransi Sosial Milik Negara, terus berupaya memberikan perlindungan dasar terhadap risiko kecelakaan, dengan pelayanan terbaik. Kami juga berkomitmen memberikan pelayanan yang prima, cepat dan tanggap dalam memberikan santunan terhadap korban kecelakaan. Berjalan dengan itu, kami juga melakukan sosialisasi terkait pentingnya keselamatan berlalu lintas dan pembayaran pajak dengan stake holder terkait. Upaya-upaya inilah yang kami lakukan sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Belu” ungkap Saverius.

Dalam forum ini, dibahas antara lain tentang regulasi terkait keselamatan lalu lintas & angkutan jalan, perbaikan fasilitas jalan, sarana dan prasarana jalan , koordinasi padu Ketika terjadi kecelakaan, dan komitmen bersama dalam upaya menekan angka kecelakaan dan fatalitas kecelakaan di Kabupaten Belu.
“Semoga dengan adanya forum ini, tiap elemen lalu lintas jalan dapat berkomitmen bersama-sama dengan Langkah yang kolaboratif. Komunikasi rutin dan evaluasi harus terus dilakukan, guna menekan angka kecelakaan dan fatalitas kecelakaan di Kabupaten Belu”. Tutup Saverius.[]