Jasa Raharja dan Tim Gabungan Pastikan Bus Angkutan Nataru di Salatiga Layak Jalan

WARTABANK.COM, Jakarta – Menjelang masa libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PT Jasa Raharja Cabang Jawa Tengah bersama tim gabungan menggelar kegiatan pemeriksaan kelaikan kendaraan atau Ramp Check secara intensif di Terminal Tingkir, Salatiga.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 11 Desember 2025, ini merupakan upaya kolaboratif antara Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Dinas Perhubungan Kota Salatiga, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Salatiga, dan PT Jasa Raharja. Fokus utama pemeriksaan adalah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang akan melayani lonjakan penumpang selama musim liburan.

Pemeriksaan Ramp Check mencakup dua aspek utama, Kelengkapan Administrasi: Meliputi izin trayek, surat-surat kendaraan, serta lisensi pengemudi. Uji Kelayakan Komponen Fisik: Meliputi fungsi rem, lampu, kondisi ban, hingga alat pemadam api ringan (APAR) di dalam bus.

PT Jasa Raharja Jawa Tengah yang mewakili yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan peran penting perusahaan dalam kegiatan ini. “Kami memastikan dua hal penting yang menjadi tanggung jawab Jasa Raharja, yaitu status aktif SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) dan IWKBU (Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum). Kedua hal ini adalah prasyarat untuk menjamin hak dasar perlindungan korban kecelakaan sesuai dengan UU Nomor 33 dan 34 Tahun 1964,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, seluruh armada bus yang menjalani Ramp Check di Terminal Tingkir dinyatakan layak jalan. Selain kondisi fisik kendaraan yang prima, seluruh kewajiban administrasi Jasa Raharja juga dipastikan aktif.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan kesiapan fisik dan administrasi angkutan umum, tetapi juga untuk mengantisipasi potensi kecelakaan lalu lintas menjelang masa libur panjang yang biasanya diiringi peningkatan volume kendaraan.

Melalui Ramp Check ini, Jasa Raharja berharap dapat meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara dan kedisiplinan para awak angkutan umum. Diharapkan, dengan meningkatnya kepatuhan ini, keselamatan penumpang dapat semakin terjamin dan risiko fatalitas kecelakaan selama periode Nataru dapat diminimalisasi secara signifikan.[]