WARTABANK.COM, Jakarta – Bekasi – Jasa Raharja secara masif meluncurkan “Program Intensifikasi Keselamatan Transportasi Berbasis Domisili Korban melalui Pemberdayaan Aparatur Kecamatan dan Desa” di sejumlah wilayah, sebagai langkah strategis baru untuk menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang didominasi faktor human error.
Kegiatan yang berfokus pada pendekatan berbasis domisili korban ini dilaksanakan bersama Satlantas Metro Bekasi Kota dan Dishub Kota Bekasi secara bergilir di 3 Kecamatan (Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Babelan, Kecamatan Tambun Selatan) pada tanggal 21 sampai dengan 24 November 2025.
Kepala Jasa Raharja Cabang Bekasi, Eko Prasetyo menjelaskan bahwa program ini merupakan pengembangan dari inisiatif sebelumnya yang hanya berfokus pada “Top 10 Titik Rawan Laka”. Dengan dominasi faktor human error sebagai penyebab kecelakaan, kami menilai perlu adanya pendekatan komplementer yang menitikberatkan pada perubahan perilaku masyarakat di lingkungan asal korban, ujar Eko Prasetyo
Target utama program adalah wilayah dengan jumlah korban kecelakaan tertinggi (Top 3 Pareto) berdasarkan data domisili. Setiap kecamatan terpilih, melibatkan sekitar 70 aparatur wilayah termasuk Camat, Lurah/Kepala Desa, serta perwakilan RT/RW—untuk diberdayakan sebagai Agen Keselamatan Transportasi.
Dalam kegiatan intensif tersebut, Peran Aparatur Sebagai Garda Terdepan mendapatkan edukasi dan terlibat dalam Diskusi Interaktif untuk merumuskan program keselamatan yang konkret dan aplikatif. Mereka juga didorong untuk menyusun rencana aksi berbasis kebutuhan komunitas masing-masing.
“Aparatur adalah garda terdepan yang memahami kondisi wilayahnya. Program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat dan menjadi langkah penting dalam meningkatkan keselamatan transportasi bagi masyarakat untuk menjadikan para agen ini sebagai motor penggerak perubahan perilaku berlalu lintas dari tingkat akar rumput.
Diharapkan, pemberdayaan aparatur ini dapat menciptakan budaya keselamatan yang bersifat personal, kontekstual, dan berkelanjutan, serta memperkuat sinergi antara Jasa Raharja, Kepolisian, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam upaya kolektif mewujudkan Zero Accident. []
