WARTABANK.COM, Jakarta – Kecelakaan maut terjadi di KM 77+200 A arah Malang Jalan Tol Pandaan – Malang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Kecelakaan yang terjadi pada hari Senin (23/12) pukul 15.40 WIB melibatkan sebuah Bus Pariwisata Tirto Agung bernopol S-7607-UW yang membawa rombongan pelajar SMP Islam Terpadu dari Gunung Putri, Bogor mengalami tabrakan dengan truk tronton bernomor polisi S-9126-UU .
Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Malang, Eko Mulyanto mengatakan bahwa pihaknya segera melakukan jemput bola dalam menindaklanjuti kejadian kecelakaan tersebut. “Begitu mendengar info kecelakaan, Kami segera menuju TKP untuk memastikan kebenaran kasus kecelakaannya. Beberapa personil ditugaskan ke rumah sakit yang menjadi rujukan awal para korban kecelakaan untuk melakukan pendataan awal bersama pihak kepolisian dari Satlantas Polres Malang. Seluruh korban kami terbitkan Guarantee Letter (GL) sebagai bentuk jaminan dari Jasa Raharja untuk perawatan korban di rumah sakit. Sedangkan untuk korban meninggal dunia kami juga akan memastikan keabsahan ahli warisnya sehingga santunan dapat terselesaikan dalam kurun waktu 24 jam,” imbuhnya.
Sesuai dari hasil pendataan terakhir, tercatat 52 korban yang diakibatkan oleh kecelakaan yang terjadi, dimana 4 korban dinyatakan meninggal dunia sedangkan 48 korban mengalami luka-luka dan dirawat di beberapa rumah sakit, antara lain Rumah Sakit Saiful Anwar (7 korban), RSUD Lawang (14 korban), Rumah Sakit Lawang Medika (19 korban), Rumah Sakit Prima Husada Sukorejo (2 korban), dan Rumah Sakit Prima Husada Sukorejo (6 orang).
“Kami menyampaikan turut prihatin dan duka cita yang mendalam atas kejadian yang menimpa seluruh korban. Harapannya dana santunan dari Jasa Raharja bisa memberikan manfaat baik untuk proses pemulihan korban yang sedang menjalani perawatan maupun bagi keluarga dari korban yang telah meninggal. Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu berhati-hati di jalan dan turut mengutamakan keselamatan bersama, mengingat memang terjadi kenaikan volume kendaraan pada periode PAM Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Semoga kejadian nahas tersebut tidak terulang kembali di waktu yang akan datang,” tutup Eko Mulyanto.[]