Kinerja Bank Mandiri di kuartal III tahun 2019 menorehkan sejumlah catatan yang positif. Hal ini tercermin dari realisasi kredit konsolidasi Bank Mandiri yang rata-rata mencapai Rp806,8 triliun atau meningkat sebesar 11,5 persen.
Menurut Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi, kinerja Bank Mandiri dari sisi realisasi pertumbuhan kredit tidak terlepas dari upaya perbaikan kualitas penyaluran yang dilakukan oleh perseroan.
Sehingga upaya tersebut membuahkan hasil menurunnya rasio non performing loan (NPL) gross sebesar 48 basis poin (bps) menjadi 2,53 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain upaya perbaikan penyaluran kredit, Hery menambahkan bahwa bank Mandiri juga telah menurunkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) hingga mencapai 6,27 persen.
Namun demikian apabila merujuk presentasi perusahaan total ending balance kredit perusahaan tercatat sebesar Rp841,9 triliun atau tumbuh 7,8 persen secara year on year yoy.
“Untuk menjaga kinerja, kami tetap fokus dalam memperbaiki dan mengutamakan penyaluran kredit yang berkualitas,” tambah Hari.
Hal tersebut terlihat dari tumbuhnya beberapa segmen kredit. Antara lain segmen kredit mikro yang tercatat tumbuh sebesar 19,4 persen atau menjadi Rp116,4 triliun dari periode sama tahun 2018 yang hanya mencapai Rp97,5 triliun.
Tetapi, lajut Hery, masih terdapat segmen kredit yang memang belum kencang sesuai dengan harapan. Seperti kredit korporasi yang hanya naik 7,6 persen secara year on year atau menjadi Rp327,7 triliun.
“Selain itu ada juga kredit segmen komersial yang justru mengalami penurunan sebesar 2,7 persen menjadi Rp138 triliun,” pungkas Hery.
Keberhasilan Bank BUMN ini dalam memperbaiki dan menjaga kualitas kreditnya serta didukung oleh strategi digital yang diimplementasikan, alhasil Bank berlogo pita emas ini berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp20,3 triliun atau tumbuh 11,9 persen. []