Kredit apartemen BTN hingga periode September 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 34 persen. Bank berkode saham BBTN tersebut telah menyalurkan kredit pemilikan apartemen (KPA) sebesar Rp2.4 triliun, dimana pada periode sama tahun sebelumnya sektor ini hanya mencatat penyaluran sebesar Rp1.79 triliun.
Menurut Direktur Konsumer BTN Budi Satria BTN berhasil menjaga pertumbuhan pada sektor KPA sehingga kredit tumbuh dengan baik. Hal ini tergambar dari rasio kredit bermasalah (non performing loan / NPL) yang berada di bawah level 3 persen.
“Tentunya kami terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, sehingga NPL dapat terus ditekan ke level yang serendah-rendahnya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan jika ke depannya BTN akan memaksimalkan KPA dengan ticket size di bawah Rp500 juta, sehingga kinerja KPA hingga akhir tahun terus terjaga dengan baik.
Menurut Budi hampir sebagian besar debitur KPA BTN merupakan debitur yang menginginkan rumah pertama jadi bukan untuk investasi properti.
Sebagai informasi, berdasarkan data per Agustus 2018 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan KPA mencapai 16,58 persen (year on year / y-o-y) menjadi Rp17.57 triliun, dimana pada periode sama tahun 2017 hanya sebesar Rp13.88 triliun.
Sementara itu dari sisi kualitas mengalami penurunan, dengan rasio NPL industri perbankan berada pada level 2,35 persen pada periode Agustus 2018, atau mengalami perbaikan jika dibandingkan NPL pada periode sama tahun lalu yang berada pada level 2,52 persen. []