WARTABANK.COM, Jakarta – Kredit perbankan secara tahunan terus mengalami perlambatan, dimana per November tahun 2020 terkontraksi sebesar 1,39 persen secara year on year (y-o-y).
fakta tersebut merujuk pada laporan Bank Indonesia (BI) yang juga mereview bahwa kredit perbankan yang melambat dikarenakan sisi permintaan dari pelaku usaha serta persepsi risiko dari sisi penawaran perbankan.
Dalam konferensi persnya kemarin (17/12), Gubernur BI, Perry Warjiyo memproyeksikan bahwa kredit perbankan pertumbuhannya berpotensi meningkat. Dimana sektor-sektor pendukungnya berasal dari berbagai industri pendukung.

Industri pendukung tersebut antara lain yaitu makanan dan minuman, logam dasar, kulit, alas kaki selain itu tentunya terdapat sejumlah sektro yang mendorong pertumbuhan pada pasar ekspor.
“Sektor UMKM dan sektor korporasi menunjukan kinerja yang terus mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan indikator pada kemampuan bayar dan penjualan di dunia usaha,” jelas Perry.
Lebih lanjut Perry mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif dan terus melakukan penguatan kerjasama dan koordinasi kebijakan dengan pemerintah, perbankan, KSSK serta dunia usaha.
Hal ini, sebut Perry agar permasalahan pada sisi permintaan dan penawaran dalam penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan untuk pelaku usaha dapat teratasi.
Namun demikian, Perry mengatakan bahwa meskipun kredit perbankan mengalami perlambatan, pihaknya (BI) menilai ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dengan baik.
“Walaupun risiko keberlanjutan dari adanya dampak covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan harus tetap diwaspadai,” ujar Perry.
Seperti diketahui bahwa pada Oktober 2020, rasio kecukupan modal perbankan (CAR) tercatat tinggi yaitu 23,70 persen. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) masih tercatat rendah yaitu 3,15 persen secara bruto dan 1,03 persen secara neto.
Selain itu, per November 2020 untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sebesar 11,55 persen, atau sedikit mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang mengalami pertumbuh sebesar 12,12 persen. []