BTN mengalami penurunan kinerja dari sisi laba bersih sebesar 9,6% (year on year y-o-y) atau menjadi Rp918 Miliar.
Laporan keuangan perseroan pada bulan Mei 2018 mempublikasikan bahwa faktor penurunan tersebut dikarenakan adanya kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 12% atau menjadi Rp2.5 Triliun.
Adapun pada biaya operasional, perseroan berhasil melesatkan kenaikan 28,2% menjadi Rp2.7 Triliun. Dari sisi fungsi intermediasi, pada periode Mei 2018 Laba BTN masih mencatat kenaikan yang positif yaitu sebesar 19,9% menjadi Rp189 Triliun.

Kenaikan kredit tersebut mendorong pendapatan bunga bersih BTN yang tumbuh 13,1% menjadi Rp3.9 Triliun. Hal tersebut juga mendorong pertumbuhan aset BTN yang mengalami kenaikan per Mei 2018 yaitu 19,8% atau menjadi Rp261 Triliun. []