Berdasarkan data statistic perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah mempublikasikan bahwa laba bersih industri perbankan sampai periode April 2018 mencapai Rp46.1 Triliun atau tumbuh 6,3% (year on year / y-o-y).
Adapun laba bersih tersebut didorong dengan adanya kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 3,37% menjadi Rp120.3 Triliun. Biaya operasional selain bunga bersih pun juga mengalami kenaikan sebesar 2,01% menjadi Rp155.8 Triliun.
Kelompok bank BUKU IV berhasil menyumbang laba 62% serta 28% dikontribusikan oleh bank BUKU III.
Dengan adanya kenaikan laba bersih tersebut, kelompok BUKU IV dan III terlihat memiliki performa yang baik. Sementara bank-bank kecil yang masuk kategori bank BUKU II dan I mengalami penurunan kinerja.
Per April 2018 bank BUKU IV mencatat kenaikan laba 11,5% atau menjadi Rp28.6 Triliun. Sementara itu bank BUKU III juga mencatat kenaikan sebesar 6,24% atau menjadi Rp28.6 Triliun.
Sementara itu bank BUKU II mengalami penurunan 23% atau menjadi Rp3.3 Triliun dan bank Buku I turun 20,6% atau menjadi Rp312 Miliar.
Dari sisi fungsi intermediasi perbankan, sampai periode April 2018 penyaluran kredit mencapai Rp4.778 Triliun atau tumbuh 8,49%. Adapun dari kredit tersebut Rp156 Triliun digunakan untuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Per periode April 2018 CKPN perbankan mengalami kenaikan 1,63% (y-o-y). sedangkan NPL (Non Performing Loan) atau rasio kredit bermasalah sebesar 2,79% atau mengalami perbaikan dari periode sama tahun lalu yaitu 3,07%. []