RI Jadi Anggota BRICS, Apa Dampak Bagi BUMN?

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan dampak dari keanggotaan Indonesia dalam forum ekonomi BRICS yang diinisiasi oleh China dan Rusia.

Erick menekankan pentingnya Indonesia untuk meningkatkan keterlibatan dalam perdagangan dengan negara-negara berkembang lainnya.

Ia berpendapat bahwa partisipasi Indonesia dalam BRICS membuka peluang baru bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kita juga melihat bahwa BRICS terdiri dari banyak negara sahabat yang memiliki pandangan berbeda dalam perdagangan, sehingga ini dapat saling menguntungkan,” kata Erick.

Erick menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam BRICS tidak mencerminkan keberpihakan dalam politik luar negeri.

Ia menilai bahwa kerja sama dengan BRICS lebih bersifat ekonomi. Ia memastikan bahwa keputusan ini tidak terkait dengan isu geopolitik.

Erick juga menyatakan bahwa Indonesia tetap menjalin kerja sama dengan negara-negara barat melalui forum lainnya.

“Dengan adanya BRICS, kita juga tetap berpartisipasi dalam WTO, kita tetap berdagang, inilah Indonesia,” ungkap Erick.

Sebelumnya, Indonesia telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS. Forum ekonomi ini dibentuk oleh lima negara, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Permohonan Indonesia disetujui pada hari Senin (6/1).

Brasil, sebagai ketua BRICS, mengonfirmasi bahwa Indonesia telah diterima sebagai anggota oleh negara-negara BRICS lainnya.

“Indonesia bersama anggota kelompok lainnya mendukung reformasi lembaga tata kelola global dan berkontribusi positif terhadap penguatan kerja sama di Global South,” demikian pernyataan pemerintah Brasil, seperti yang dilaporkan oleh Reuters. []