WARTABANK.COM, Jakarta – PT Jasa Raharja yang termasuk dalam pilar ke 5 Program Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (KLLAJ) yaitu Penanganan Korban Kecelakaan ikut berpartisipasi dalam Rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Rabu 27 September 2023 bertempat di Ruang Rapat Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau.
Rapat ini dihadiri berbagai instansi yang memangku kepentingan tersebut, antara lain Ditlantas Polda Kepri, Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, PT Jasa Raharja Perwakilan Tanjungpinang, BPTD Provinsi Kepri, Dinas PUPR Provinsi Kepri, Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, MTI Provinsi Kepri, DPD ORGANDA Provinsi Kepri, dan instansi lainnya yang bertanggung jawab untuk mengupayakan peningkatan keselamatan dan keamanan masyarakat Kepri dalam berkendara dan menggunakan transportasi umum.
Akmal Nur selaku Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Tanjungpinang menerangkan bahwa Jasa Raharja melaksanakan amanat Peraturan Presiden No. 1 tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) di wilayah kerja Provinsi Kepri. “Berdasarkan data bahwa sampai dengan bulan September tahun 2023 jumlah santunan yang diserahkan kepada korban kecelakaan lalu lintas mencapai 16,82 % lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini menjadi perhatian bagi seluruh Stakeholder terkait untuk bersama-sama terus menekan jumlah angka kecelakaan lalu lintas di Provinsi Kepri yang masih tinggi dengan upaya-upaya maksimal agar masyarakat juga dapat berkendara dengan aman dan nyaman” ujar Akmal.
Kartijo yang mewakili Ditlantas Polda Kepri menyampaikan “Penerapan ETLE yang akan direalisasikan pada awal Oktober menjadi upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas guna menekan angka kecelakaan serta menjadikan tertib sebagai budaya masyarakat. Diperlukan juga sosialisasi dan himbauan berupa spanduk ataupun videotron mengenai tertib berlalu lintas”.
Fauzi yang mewakili BPTD Provinsi Kepri menyebutkan bahwa “Penerapan perangkat penimbang gerak yang dibuat untuk merekam bobot kendaraan logistik (WIM) diperlukan untuk menindak kendaraan yang memuat bobot berlebih, namun untuk ini baru diimplementasikan di jalan TOL”.
dr.Mairaningsih yang mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Kepri mengusulkan untuk diadakannya sosialisasi tingkat pelajar (Goes To School) menimbang banyaknya kasus kecelakaan yang melibatkan pelajar yang berakibat fatal.
Syaiful selaku Ketua MTI Provinsi Kepri juga menambahkan “ORGANDA, MTI, HIKATAMA, dll turut andil dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat mengenai tertib berlalu lintas dan penerapan ETLE, kami menyarankan pemanfaatan organisasi tersebut sebagai media dalam sosialisasi”.
Rapat koordinasi ini berjalan dengan lancar, setiap instansi menyampaikan saran dan masukan penyelenggaraan program pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergitas dan koordinasi antara PT Jasa Raharja Perwakilan Tanjungpinang dengan instansi-instansi terkait serta diharapkan dapat menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan dan juga jumlah korban laka yang mengalami kecelakaan jalan raya khususnya di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
